Pancasila merupakan pilar ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu “panca” yang berarti lima, sementara “sila” berarti prinsip atau asas. Jadi pancasila merupakan lima prinsip atau pedoman penting bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sendiri dibentuk dengan tujuan menjadikan bangsa Indonesia masyarakat yang religius taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadikan bangsa yang adil secara sosial ataupun ekonomi, menjadkan bangsa yang menghargai hak asasi manusia, bangsa yang demokratis dan nasionalis.

Sejak tahun 2017, tanggal 1 Juni resmi menjadi hari libur nasional untuk memperingati hari lahir pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia, terutama kaum wanita, Untuk itu simak bersama yuk bagaimana relevansi antara wanita dengan pancasila?

Mengingat sejarah yang pernah terjadi tentang bagaimana pancasila bisa dikukuhkan hingga saat ini, ada beberapa wanita yang ikut serta dalam mengukuhkan hari lahir pancasila pancasila saat mempersiapkan kemerdekaan, seperti Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo dan Raden Ayu Maria Ulfah Santoso yang ikut serta hadir di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan bahkan Raden Ayu ditunjuk sebagai Menteri Sosial. Tahukah kamu, ternyata dari 34 Menteri, ada beberapa wanita yang pernah dan bahkan masih menjabat hingga saat ini menjadi ketua umumnya yaitu, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menkes Nila F Moeloek, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri PPPA Yohana Yembise dan Menlu Retno LP Marsudi.
Pada tanggal 22 Desember 1928 dalam acara Kongres Wanita Indonesia yang dilaksanakan di Yogyakarta disebutkan bahwa wanita ikut berpartisipasi dalam mengwujudkan kemerdekaan dilandasi cita-cita, semangat persatuan dan kesatuan.
Dan dalam setiap butir pancasila memiliki hubungan antara sila-sila pancasila dengan keberadaan wanita. Misalnya seperti sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”, dalam sila tersebut kita dapat memahami bahwa persamaan derajat maupun hak asasi manusia dilakukan tanpa membedakan suku, agama, jenis kelamin ataupun warna kulit dan lain-lain. Tidak hanya itu dalam sila ke dua ini memberikan pemahaman tentang rasa kemanusiaan yang menolak kekerasan terhadap wanita baik itu kekerasan secara fisik ataupun kekerasan lainnya.
Demikian relevansi antara wanita dan hari lahir pancasila, jadi wanita yang memajukan tujuan berbangsa dan bernegara dengan cara melaksanakan setiap asas pancasila yuk sahabat Amigos.