
Di artikel sebelumnya, mimin membahas tentang tiga keutamaan berpuasa di bulan Syawal. Nah, kali ini mimin akan bahas tentang beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan puasa Syawal. Penasaran apa saja itu, simak Bersama yuk!
Puasa Syawal Dilaksanakan Selama 6 Hari
Puasa sunnah pada bulan Syawal dilaksanakan selama 6 hari, hal ini sesuai dengan hadis Riwayat Muslim yang artinya:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari dibulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR.Muslim no 1164)
Puasa Syawal Dilaksanakan Secara Berturut-Turut
Meskipun puasa di bulan Syawal dapat dilakukan secara terpisah, namun sangat dianjurkan untuk melaksanakan selama 6 hari berurutan. Hal ini sesuai dengan yang disarankan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin yakni
“lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan, karena ituah yang umumnya paling mudah dan itu tanda berlomba-lomba dalam perintah Allah SWT”
Mengganti Hutang Puasa Ramadhan Lebih Dahulu (Qodho’ Puasa)
Saat melaksanakan puasa Ramadhan dan kamu memiliki hutang puasa, sebaiknya kamu mengganti hutang pusamu terlebih dahulu sebelum melakukan puasa di Bulan Syawal.
Dalam kitab Lathoiful Ma’arif Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah menjelaskan bahwa:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Selain itu, Beliau juga menjelaskan bahwa
“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa bulan Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa bulan syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).
Demikian hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan puasa Syawal! Jangan sampai lupa, ya. Semangat Puasa!